Berapa lama masa infeksi HIV? Merupakan pertanyaan yang kerap terdengar pada orang yang awam dengan penyakit ini. Sebab sebagian besar merasa bahwa mereka yang menderita HIV adalah kutukan dan berperilaku tercela. Padahal tidak demikian.
Ada banyak penyebab Mengapa seseorang bisa menderita penyakit HIV. Namun yang perlu diwaspadai adalah bahwa virusnya sendiri belum dapat terdeteksi pada kondisi awal.
Oleh karena itu penting untuk mengetahui berapa lama masa infeksi HIV untuk menentukan waktu yang tepat agar bisa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Berapa Lama Masa Infeksi HIV?
Pada penyakit HIV dikenal Apa yang disebut dengan masa jendela HIV. Waktu ini merupakan suatu rentang yang dibutuhkan oleh virus HIV agar dapat membentuk antibodi hingga proses infeksi nya dapat terdeteksi oleh test kesehatan.
Oleh karenanya Anda harus mengetahui kapan waktu yang tepat agar hasil yang diperoleh sesuai dengan keadaan tubuh. Untuk menegakkan hasil diagnosa HIV agar akurat sehingga bantuan profesional dapat membantu meningkatkan kualitas hidup.
Umumnya masa jendela HIV berlangsung mulai dari 10 hari sampai 30 hari sejak terkena paparan awal. Barulah akhirnya dapat terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium HIV.
Demikian anda harus memahami bahwa setiap pemeriksaan HIV memiliki tingkat Sensitifitas yang berbeda. Sebab semuanya tergantung Bagaimana kecepatan virus menyerang sistem imun manusia.
Penelitian waktu yang dibutuhkan HIV Untuk memicu infeksi pertamanya dalam tubuh adalah kurang dari 72 jam setelah paparan pertama. Akan tetapi sayangnya tubuh tidak dapat langsung merespon virus tersebut sehingga dikenal juga Apa yang disebut dengan masa inkubasi virus.
Masa inkubasi inilah yang berbeda pada setiap orang karena adanya sistem imunitas pada tubuh. Personal yang memiliki kekebalan tubuh kuat tentu saja memiliki masa inkubasi yang lebih lama dibandingkan yang lemah. Selain itu pula usia sa sangat mempengaruhi lamanya inkubasi virus HIV.
Sayangnya pada saat inkubasi penderita HIV belum mengetahui apakah yang sudah terpapar virus ini atau belum. Sehingga bisa jadi berpotensi menularkan pada orang lain tanpa disadarinya.
Yang perlu dipahami orang banyak adalah penularan HIV tidak hanya melalui cairan kelamin saja tetapi juga bisa melalui jarum suntik yang telah tercemar dan digunakan bersamaan oleh orang lain.
Penularan HIV juga dapat terjadi karena adanya proses transfusi darah yang sudah tercemar virus ini.
Oleh karenanya pilihan terbaik untuk menghindari HIV adalah berperilaku hidup sehat, Menganut seks yang terkontrol, serta mengetahui risiko dari seks bebas.
Anda dapat mengetahui seputar perkembangan berbagai macam gejala penyakit yang perlu diwaspadai pada artikel kesehatan terbaru.
Ada banyak informasi baru yang bisa dijadikan referensi untuk menghadapi gejala penyakit serta melakukan pencegahan yang terbaik. Karena kesehatan keluarga adalah yang utama.